madtechventures.com

Latar Belakang Harvey Moeis dalam Industri Pertambangan

madtechventures.com – Harvey Moeis, yang saat ini menjadi fokus perhatian publik terkait dengan kasus dugaan korupsi PT Timah Tbk dengan kerugian negara yang ditaksir mencapai Rp271 triliun, merupakan sosok yang tidak asing dalam industri komoditas dan pertambangan di Indonesia. Pengalamannya yang luas di sektor ini telah menjadikannya salah satu tokoh dominan di bisnis pertambangan tanah air.

Posisi dan Bisnis Pertambangan Harvey

Menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Multi Harapan Utama, sebuah perusahaan pertambangan batu bara yang beroperasi di Kalimantan Timur, Harvey juga terlibat dalam rangkaian perusahaan pertambangan timah. Dia tercatat sebagai pemegang saham di PT Refined Bangka Tin, PT Sariwiguna Bina Sentosa, PT Stanindo Inti Perkasa, CV Venus Inti Perkasa, dan PT Tinindo Inter Nusa.

Peran di PT Refined Bangka Tin dan Kualitas Produksi

Di PT Refined Bangka Tin, Harvey bertindak sebagai perwakilan usaha dengan perusahaan yang memproduksi Timah Murni Batangan dengan kandungan timah yang sangat tinggi, melebihi standar London Metal Exchange, dan kandungan timah yang rendah, yang mencerminkan kualitas tinggi produk mereka.

Aktivitas Investasi dan Penyelidikan Kejaksaan Agung

Harvey dikenal juga karena kegiatan investasi yang dilakukannya di luar sektor pertambangan batu bara dan timah, meskipun detail tentang aspek tersebut belum sepenuhnya diungkap. Penyelidikan terhadap kasus yang melibatkannya masih berlangsung, dengan Ketut Sumedana dari Kejaksaan Agung menyatakan bahwa Harvey telah kooperatif meskipun beberapa pertanyaan penyidik belum dijawab secara jelas.

Keterlibatan Harvey Sejak 2018 dan Koordinasi dengan PT Timah

Harvey diperiksa karena telah terlibat sejak tahun 2018 dalam mendekatkan PT RBT dengan PT Timah, serta mengkoordinasikan penambang ilegal di Bangka Belitung untuk terhubung dengan smelter. Namun, menurut Ketut, ada indikasi bahwa dana yang seharusnya digunakan untuk tujuan penyelamatan ternyata malah diperuntukkan bagi kepentingan pribadi.

Dengan lebih dari 148 saksi telah diperiksa oleh Kejaksaan Agung, kasus ini membutuhkan strategi, pendalaman, dan konfrontasi lebih lanjut untuk mengungkap secara penuh keterlibatan Harvey Moeis dan penyalahgunaan dana perusahaan. Keterlibatan Harvey dalam sektor pertambangan yang luas serta kasus dugaan korupsi yang dihadapinya, menarik sorotan publik terhadap dinamika kekuasaan dan keuangan dalam industri pertambangan Indonesia.