madtechventures.com

madtechventures.com – Delapan penumpang Norwegian Cruise Line menghadapi nasib sial ketika mereka terpisah dari rombongan pesiar di kepulauan Sao Tome de Principe, Afrika. Insiden ini terjadi pada tanggal 27 Maret 2024, mempengaruhi penumpang dengan kebutuhan khusus termasuk individu lanjut usia, seorang yang mengalami kelumpuhan, dan seorang wanita dalam kondisi hamil.

Kapal pesiar tersebut telah berangkat tanpa mereka, dengan pernyataan dari pihak kapal yang menyatakan bahwa penumpang yang ditinggal telah gagal mematuhi waktu kumpul yang telah ditentukan dan diumumkan. Kapal pesiar menegaskan kembali tanggung jawab penumpang untuk memastikan mereka kembali ke kapal tepat waktu. Sebagai tindakan yang telah diambil, kapal pesiar menyerahkan paspor penumpang yang ditinggal kepada agen pelabuhan untuk membantu mereka bergabung kembali dengan kapal di pelabuhan selanjutnya.

Jill dan Jay Campbell, dua dari delapan penumpang yang tertinggal, berbagi pengalaman mereka tentang perjalanan yang melelahkan sepanjang 15 jam melalui enam negara berbeda untuk mencoba bertemu kembali dengan kapal di Gambia. Namun, usaha mereka terhalang oleh cuaca buruk yang mengakibatkan kapal tidak dapat berlabuh. Rencana selanjutnya adalah bertemu kapal di Senegal, namun perjalanan mereka dipenuhi dengan kekhawatiran, terutama karena beberapa anggota grup tidak memiliki akses ke obat-obatan penting dan fasilitas keuangan seperti kartu kredit.

Di tengah perjuangan ini, seorang penumpang yang juga terpisah mengalami keadaan darurat medis dan harus dirawat di rumah sakit setempat. Keluarga Campbell berinisiatif menghubungi keluarga penumpang tersebut di California untuk mengatur kepulangan. Meskipun demikian, Norwegian Cruise Line mengklaim telah melakukan upaya untuk berkomunikasi dengan penumpang yang sakit dan memastikan bahwa mereka telah kembali dengan selamat ke Amerika Serikat.

Kejadian yang dialami oleh penumpang terlantar ini menyoroti kebutuhan untuk adanya kesiapan dan perencanaan yang lebih baik dalam perjalanan pesiar, terutama dalam mematuhi jadwal yang ketat dan mengantisipasi potensi kendala. Insiden ini juga membahas pentingnya komunikasi efektif antara penumpang dan pelayan kapal serta kesiapan untuk menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi.