madtechventures.com

madtechventures.com – Dalam konflik yang berkecamuk di Ukraina, Jonathan Poquette, seorang sniper Amerika Serikat yang berperang bersama pasukan Ukraina, memberikan wawasan tentang kebutuhan mendesak yang dihadapi oleh tentara Ukraina. Poquette menyoroti bahwa kekurangan artileri dan amunisi menjadi isu kritis, lebih mendesak daripada benda mahal seperti tank, yang biasanya mendapatkan perhatian lebih dalam diskusi bantuan militer.

Kebutuhan Aktual di Medan Tempur

Menurut Poquette, yang bertugas di Chosen Company, sebuah unit pengintaian yang secara resmi dikenal tapi seringkali terlibat dalam operasi garis depan, pasukan Ukraina saat ini dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka harus mengelola persediaan amunisi mereka dengan sangat hati-hati. Ini berarti mereka harus memilih target dengan lebih selektif, terkadang bahkan membiarkan pasukan Rusia maju untuk menghemat amunisi.

Perspektif Poquette Tentang Kebutuhan Militer

Poquette menyampaikan pandangannya bahwa untuk mendukung operasi militer, diperlukan lebih banyak peluru, mortir, dan artileri—yaitu aset-aset yang secara langsung meningkatkan kemampuan prajurit untuk melawan. Kendaraan perang seperti tank, sementara penting, bukanlah prioritas dalam situasi saat ini.

Situasi Persenjataan

Dibandingkan dengan kendaraan perang yang mahal, penyediaan granat, ranjau, roket, dan sistem roket lainnya dianggap lebih efektif dalam mendukung jumlah besar prajurit daripada hanya satu tank. Perbandingan ini menegaskan penilaian Poquette bahwa kebutuhan akan amunisi jauh melampaui kebutuhan akan tank.

Diskrepanasi Kekuatan Senjata

Perbandingan senjata antara Ukraina dan Rusia menjadi semakin timpang, seperti yang diungkapkan oleh Letjen Oleksandr Syrsky, Komandan Tertinggi militer Ukraina. Dia menyatakan bahwa dalam hal artileri dan mortir, Rusia memiliki kelebihan sekitar enam banding satu dibandingkan dengan Ukraina, sebuah rasio yang mencerminkan tantangan signifikan di garis depan.

Adaptasi Strategi

Meski dihadapkan pada kekurangan sumber daya, Syrsky mencatat bahwa tentara Ukraina telah beradaptasi dengan memfokuskan pada keahlian penggunaan senjata yang ada, bukan sekadar kuantitas amunisi. Ini menunjukkan bahwa taktik dan kemampuan manuver tetap menjadi faktor penting dalam pertahanan Ukraina.

Kesimpulan yang bisa diambil dari situasi ini adalah bahwa sementara tank dan kendaraan berat lainnya memiliki nilai simbolik dan fungsional, amunisi dan artileri ringan adalah kebutuhan yang lebih mendesak yang mendukung daya tahan dan efektivitas pasukan di garis depan. Dengan demikian, fokus dalam dukungan militer harus disesuaikan untuk memenuhi kondisi dan kebutuhan aktual yang dihadapi oleh tentara Ukraina dalam pertempuran.