madtechventures.com – Organisasi masyarakat Patriot Garuda Nusantara (PGN) telah menarik perhatian publik karena insiden intimidasi terhadap panitia, peserta, dan narasumber People’s Water Forum (PWF) di Hotel Oranjje, Denpasar, Bali. Meskipun ormas tersebut berdalih bahwa acara PWF dilarang oleh polisi, tindakan premanisme yang dilakukan oleh PGN telah menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Komnas HAM dan AJI Denpasar.
Aksi premanisme yang melibatkan PGN di Hotel Oranjje, Denpasar, Bali, mencakup kekerasan verbal dan fisik terhadap peserta diskusi PWF 2024, serta pengusiran terhadap pelapor khusus PBB untuk Hak Atas Air dan Sanitasi, Pedro Arrojo Agudo. PGN juga terlibat dalam insiden ketika Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) I Dewa Gede Palguna dicegat oleh sekelompok pria bermasker saat menjadi pembicara dalam diskusi yang sama.
Selain kontroversi terkait insiden di Hotel Oranjje, PGN juga pernah menyatakan dukungan tegas terhadap pelaksanaan KTT Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 di Nusa Dua, serta terlibat dalam bentrokan dengan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Bali. Menariknya, PGN juga menyatakan kesiapan untuk bersinergi dengan TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas NKRI dari ancaman radikalisme dan separatisme.
Dibentuk dengan tujuan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, PGN memiliki kepemimpinan yang dipimpin oleh Raden Teddy Raharjo. Organisasi ini memiliki beragam tujuan, termasuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan NKRI, mencetak kader bangsa yang mewarisi nilai-nilai spiritualitas, serta memperkuat rasa cinta terhadap tanah air, NKRI, dan TNI. Meskipun sikapnya menentang radikalisme dan terorisme, tindakan PGN tetap mengundang perhatian publik dalam berbagai konteks yang berbeda.