madtechventures.com – Jemaah haji Indonesia diminta untuk mengonsumsi makanan yang diterima dalam waktu dua jam guna mencegah makanan basi selama perjalanan haji. Kasie Konsumsi PPIH Arab Saudi, Benny Darmawan, menegaskan bahwa jemaah tidak perlu membawa banyak makanan dari Indonesia karena makanan telah disediakan dengan penuh.
Jadwal distribusi makanan diatur dengan ketat, dimulai dari makan pagi sekitar pukul 05.00-08.00 waktu Arab Saudi (WAS), makan siang pada pukul 12.00-14.00 WAS, dan makan malam pada pukul 16.00-20.00 WAS. Benny menekankan bahwa makanan memiliki masa kedaluwarsa selama dua jam setelah didistribusikan.
Selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jemaah akan menerima konsumsi penuh, termasuk saat berada di tempat-tempat suci tersebut. Pada 8 Zulhijah, jemaah akan menerima makan pagi sebelum menuju ke Arafah, dan selama berada di Armuzna, jemaah akan mendapatkan konsumsi sebanyak 15 kali, termasuk makanan siap saji seperti nasi rendang yang bisa dihangatkan di pemondokan.
Pengawasan terhadap penyedia katering dilakukan untuk memastikan bahwa jadwal konsumsi terpenuhi dan tidak ada keterlambatan. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa jemaah dapat mengonsumsi makanan dengan efisien dan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.