Presiden terpilih Prabowo Subianto menunjuk Letjen TNI Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai yang baru. Keputusan ini langsung menarik perhatian publik karena Djaka berasal dari latar belakang militer, bukan birokrasi sipil atau keuangan. Banyak pihak mempertanyakan langkah tersebut, namun Prabowo tampaknya memiliki alasan strategis dan pertimbangan khusus.

Prabowo menilai perlu adanya sosok berintegritas, berdisiplin tinggi, dan tegas dalam memimpin Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, terutama di tengah maraknya isu penyelundupan, korupsi, dan pelanggaran kepabeanan. Ia melihat karakter militer yang terbiasa bekerja dalam sistem komando sebagai modal penting untuk mereformasi instansi tersebut.

Djaka Budi Utama sendiri memiliki rekam jejak panjang di dunia intelijen dan logistik militer. Ia terbiasa memimpin operasi berskala besar dan berurusan dengan sistem pengawasan ketat. Prabowo link medusa88 berharap Djaka mampu membawa pendekatan yang lebih efisien dan berorientasi pada hasil konkret dalam mengelola bea cukai.

Di sisi lain, Prabowo juga ingin mempercepat pembenahan institusi yang memiliki peran vital dalam penerimaan negara. Ia menyadari bahwa bea cukai tak hanya berurusan dengan barang masuk dan keluar, tapi juga menyangkut kepentingan nasional seperti keamanan, kesehatan, dan industri dalam negeri.

Dengan menunjuk figur militer, Prabowo mengirim pesan kuat tentang komitmen pemerintahannya untuk menertibkan aparat dan memperkuat pengawasan di sektor strategis. Ia percaya bahwa perubahan besar memerlukan pendekatan yang tidak biasa—dan itu dimulai dengan memilih pemimpin yang tepat.